Selasa, 01 Januari 2013

BTEL Company Update




Bakrie Telecom Update...
BTEL telah melunasi Obligasi BTEL I yang jatuh tempo pada September 2012, sebesar Rp650 miliar, pelunasan obligasi tersebut berasal dari ekuitas senilai Rp250 miliar  dan sisanya dari pinjaman (refinancing). Dengan pelunasan ini, dapat memperbaiki struktur permodalan BTEL, yang nantinya akan mengurangi beban utang kedepannya. Selanjutnya hasil pengakuisisian STI, masih belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan BTEL, perusahaan menargetkan akan mengakuisis hingga 100% kepemilikan STI dengan jangka waktu 3 tahun kedepan.

Target Expansion 2013
Memasuki tahun 2013, BTEL akan kembali pada strategi bisnis awal yaitu akan memaksimalkan kapasitas pada jaringan 2G (voice dan sms), hal tersebut perlu dilakukan mengingat jaringan 2G masih memiliki kapasitas yang besar. Sesuai dengan perencanaan tersebut maka BTEL telah menandatangani CSPA untuk mengakuisisi 35% saham PT Telekomunikasi Indonesia Sampoerna (STI), dengan begitu spectrum tambahan BTEL akan naik dari 5.0MHz menjadi 12.5Mhz untuk perluasan jangkuan layanan BTEL.

Finacial Performance 9M2012
Kinerja perusahaan memasuki bulan kesembilan 2012 pendapatan BTEL mengalami penurunan sebesar 9,7% yaitu dari Rp1,97 triliun menjadi Rp1,8 triliun dan rugi bersih perusahaan juga meningkat 98,31% dari Rp498 miliar  menjadi Rp988 miliar. Pendapatan BTEL turun 9,7% dikarenakan average revenue per usage (ARPU) sangat rendah, meskipun pelanggan BTEL sempat menyentuh 14,6 juta pelanggan pada akhir tahun 2011, akibat ketidak keseimbangan ini, pada kuartal pertama 2012, BTEL menghapus 3,5 juta pelanggan yang tidak produktif untuk menambah kapasitas jaringan, dengan begitu pelanggan BTEL menajdi 11,2 juta pelanggan.

BTEL-Company Update


BTEL-Company Update

Bakrie Telecom Update...
BTEL telah melunasi Obligasi BTEL I yang jatuh tempo pada September 2012, sebesar Rp650 miliar, pelunasan obligasi tersebut berasal dari ekuitas senilai Rp250 miliar  dan sisanya dari pinjaman (refinancing). Dengan pelunasan ini, dapat memperbaiki struktur permodalan BTEL, yang nantinya akan mengurangi beban utang kedepannya. Selanjutnya hasil pengakuisisian STI, masih belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan BTEL, perusahaan menargetkan akan mengakuisis hingga 100% kepemilikan STI dengan jangka waktu 3 tahun kedepan.

Target Expansion 2013
Memasuki tahun 2013, BTEL akan kembali pada strategi bisnis awal yaitu akan memaksimalkan kapasitas pada jaringan 2G (voice dan sms), hal tersebut perlu dilakukan mengingat jaringan 2G masih memiliki kapasitas yang besar. Sesuai dengan perencanaan tersebut maka BTEL telah menandatangani CSPA untuk mengakuisisi 35% saham PT Telekomunikasi Indonesia Sampoerna (STI), dengan begitu spectrum tambahan BTEL akan naik dari 5.0MHz menjadi 12.5Mhz untuk perluasan jangkuan layanan BTEL.

Finacial Performance 9M2012
Kinerja perusahaan memasuki bulan kesembilan 2012 pendapatan BTEL mengalami penurunan sebesar 9,7% yaitu dari Rp1,97 triliun menjadi Rp1,8 triliun dan rugi bersih perusahaan juga meningkat 98,31% dari Rp498 miliar  menjadi Rp988 miliar. Pendapatan BTEL turun 9,7% dikarenakan average revenue per usage (ARPU) sangat rendah, meskipun pelanggan BTEL sempat menyentuh 14,6 juta pelanggan pada akhir tahun 2011, akibat ketidak keseimbangan ini, pada kuartal pertama 2012, BTEL menghapus 3,5 juta pelanggan yang tidak produktif untuk menambah kapasitas jaringan, dengan begitu pelanggan BTEL menajdi 11,2 juta pelanggan.